Minggu, 06 April 2008

Berjalan Di Dalam Terang

Disulut untuk menerangi

Nats : I Tesalonika 1:2-10

Pendahuluan

- Paulus disulut ketika ia berada dalam perjalanan ke Damsyik

- Selama 3 hari 3 malam dia berpuasa dan mengoreksi dirinya. Ternyata selama ini dia salah karena selama ini telah menganggap dirinya yang paling benar dan tidak mau menerima masukan yang lain

- Setelah disulut Paulus tidak berdiam diri dan membiarkan dirinya sendiri yang tersulut dan menerangi, ia membawa terang yang telah diterimanya pada orang lain sehingga mereka pun tersulut oleh kebenaran itu. (lilin yang memberikan api kepada lilin yang lain sehingga lilin yg lain juga ikut menerangi sekelilingnya). Itulah yg dilakukan Paulus kepada jemaat di Tesalonika.Dan kita bisa melihat bagaimana jemaat Tesalonika pun akhirnya membawa terang yang sama kepada orang lain. (ayat 7)

- Kenapa Paulus dan jemaat Tesalonika bisa melakukan semua itu?

Isi

  1. Mereka lahir dari Allah

- Kita melihat di dalam Kisah Para Rasul 17 sebenarnya usia pertemuan Paulus dengan jemaat Tesalonika hanya beberapa bulan. Dikatakan Paulus mengajar di sana sekitar 3 Sabat berturut-turut berarti sekitar 3 minggu dan setelah Paulus diusir dari tempat itu karena banyak orang Yahudi yang iri dan benci pada Paulus.

- Dalam waktu 3 minggu berturut-turut berapa banyak pengajaran yang dapat dibagikan dan berapa dekat hubungan yang dapat dijalin? Tetapi mengapa pengajaran yg mereka terima dalam waktu singkat dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan mereka pegang terus walaupun Paulus sudah tidak ada di sana?

- Mungkin bagi manusia hal itu tidak mungkin dan mustahil tetapi Paulus tahu jawabannya. Dia dengan jelas mengatakan semua itu karena pekerjaan Roh Kudus (ayat 5). Kemajuan injil di sana bukan karena kehebatan Paulus dalam mengajar atau berkata-kata tetapi karena Roh Kudus yang bekerja.

- Apa yang lahir dari Allah akan melahirkan kehidupan dan kebangunan tetapi apa yang lahir dari iblis atau keinginan manusia hanya akan menyebabkan perpecahan dan kematian.

- Hubungan Paulus dengan jemaat Tesalonika juga bukan semata-mata hubungan yang terbangun secara emosi dan saling menguntungkan tetapi hubungan itu adalah hubungan yang lahir dari Allah. Sehingga walaupun ada begitu banyak fitnah dan gosip serta terpisah dalam jarak yang jauh tetapi hubungan Paulus dan Jemaat tidak terputus. Mereka justru saling mendoakan dan saling membangun serta menguatkan satu dengan yang lainnya.

- Ketika belajar sejarah gereja-gereja di Indonesia saya juga melihat ada sesuatu yang menarik dalam sejarah gereja di Indonesia. Banyak gereja yg berdiri sungguh-sungguh di luar kemampuan manusia. Gereja-gereja di Indonesia berdiri karena Tuhan yang melahirkannya. Ada sebagian gereja yang didirikan bukan oleh misionaris atau oleh orang yg sudah belajar teologi tetapi oleh ibu-ibu rumah tangga, termasuk gereja kita. Dan gereja kita termasuk salah gereja yang tidak mendapatkan bantuan dari badan misi dunia. Sewaktu saya mengerjakan tugas dan meneliti asal mula berdirinya gereja ini rasanya tidak mungkin gereja ini bisa berdiri sampai sekarang. jelas sekali gereja kita ini lahir dari Tuhan. Tuhan yang mendirikan gereja ini dan Tuhan akan terus memelihara gereja ini walaupun banyak kesulitan yang dihadapi terutama pada saat ini.

- Saudara gereja kita lahir dari Allah maka gereja kita akan tetap bisa menjadi terang dan menerangi sekeliling kita. Jika Tuhan yang mendirikan maka tidak ada yang berhak untuk menghancurkannya kecuali Tuhan sendiri.

  1. Mereka bergantung pada Tuhan.

- Jemaat Tesalonika sangat mengasihi dan menghormati Paulus sebagai pemimpin mereka. Sewaktu Paulus meninggalkan mereka hati mereka begitu sedih tetapi kepergian Paulus tidak membuat semangat mereka menjadi pudar. Mengapa? Karena yang mereka sandari bukanlah Paulus tetapi Tuhan. Hubungan mereka dengan Tuhan sangat dekat dan mereka sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan berharap hanya pada Tuhan saja.

- Hubungan dan ketergantungan pada Tuhan ini jugalah yang membuat mereka mampu berpikir dengan jernih dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh kata-kata manusia. Orang-orang Yahudi yang membenci Paulus berusaha untuk menjelek-jelekkan nama Paulus di hadapan jemaat Tesalonika tetapi jemaat Tesalonika tidak termakan oleh hasutan dan perkataan bohong mereka.

- Saudara kita adalah manusia yang cenderung bergantung pada manusia dan menaruh semua pengharapan kita pada manusia.

- Dalam sebuah gereja ada yang mengatakan kepada saya kalau dulu sebelum memiliki banyak hamba Tuhan mereka begitu aktif dan bertanggung jawab dalam pelayanan. Tetapi sekarang setelah ada banyak hamba Tuhan mereka menyerahkan semua tanggung jawab pelayanan pada hamba Tuhan yang ada dan begitu sulit berkorban waktu maupun tenaga mereka lagi.

- Tuhan bisa menggunakan berbagai macam cara untuk membawa seseorang kembali bergantung padaNya. Ada seorang teman saya yang begitu mengasihi pacarnya tetapi suatu hari Tuhan mengambil pacarnya itu.

- Tuhan adalah pembimbing, penasehat kita. Bahkan dia juga adalah pembentuk hidup kita. Tuhan adalah konselor agung kita. Ada masanya dengan caranya Tuhan melakukan sesuatu yang mengejutkan kita dan kadang-kadang menyakitkan buat kita agar kita bisa menjadi lebih baik. Tuhan bisa mengambil semua yang selama ini yang menjadi tempat bergantung kita agar kita kembali bergantung pada-Nya.

- Dalam konseling ada salah satu terapi yang dinamakan shock terapi dan kadang-kadang Tuhan juga menggunakan terapi seperti itu.

- Saudara saat ini apakah kita masih memancarkan terang dan menerangi orang lain bahkan mempengaruhi orang lain untuk menerangi atau sebaliknya?

- Apa sebabnya apakah karena sekarang kita tidak lagi bergantung pada-Nya dan hanya bergantung pada manusia? Apakah kita sudah menjadi lilin yang menarik diri dari sumber terang itu sehingga waktu kita dalam keadaan lemah dan orang lain juga dalam keadaan lemah kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi?

  1. Karena mereka semua terlibat secara aktif

- Semua jemaat Tesalonika begitu aktif menjalankan fungsinya sebagai orang yang sudah ditebus Tuhan. Mereka menunjukkan iman mereka bukan hanya di dalam gereja tetapi juga di luar gereja. Apa yang ada di dalam gereja sama dengan apa yang ada di luar gereja. Mereka tidak munafik.

- Iman mereka dapat dilihat oleh orang lain yang belum percaya (ayat 7-8). Bukan mereka yang membicarakan iman mereka tetapi orang lain yang membicarakannya dan menyebarkannya.

- Jemaat Tesalonika begitu aktif dan ini dapat terlihat dari pekerjaan iman, usaha kasih dan ketekunan pengharapan mereka.

- Yang namanya pekerjaan berarti mereka melakukan sesuatu dengan aktif sebagai tanda dari iman mereka. Mereka meninggalkan berhala-berhala yaitu yang menghalangi mereka dekat dengan Tuhan. Mereka juga pasti belajar kebenaran sendiri. Usaha kasih berarti mereka berinisiatif sendiri dalam menunjukkan kasih pada orang lain. Tidak perlu didorong atau dipaksa mereka menjalankannya sendiri. Mereka juga punya ketekunan menanti kedatangan Tuhan, ini setia menanti Tuhan.

- Saat ini di zaman ini banyak orang Kristen yang ditunjukkan dalam gambar yang berikut ini. Tidak semuanya aktif tetapi hanya sedikit yang aktif sehingga yang aktif ini lama-kelamaan menjadi kelelahan. Inilah yang menyebabkan kenapa pada zaman ini banyak gereja atau jemaat Tuhan yang tidak menjadi terang apalagi untuk menerangi yang lain.

- Kita tidak perlu menuding siapa yang tidak aktif dan sombong dengan keaktifan kita tetapi sebaiknya mari kita sama bercermin sendiri dan memperbaiki diri. Di sebuah gereja yang ada di Bali saya melihat ada sebuah gambar orang yang terbuat dari steroform. Mukanya terbuat dari cermin dan di bawahnya tertulis “Sudahkah saya melayani?”

Penutup

Mari saudara-saudara saya mengajak kita semua untuk menjadi lilin-lilin yang telah tersulut oleh Tuhan dan marilah kita tetap mendekatkan diri kita pada Tuhan dan secara aktif memberikan pengaruh pada orang lain dengan teladan hidup kita yang aktif dalam pekerjaan iman, usaha kasih dan ketekunan dalam pengharapan.

Tidak ada komentar: